Suatu molekul raksasa (makromolekul)
yang terbentuk dari susunan ulang molekul kecil yang terikat melalui ikatan
kimia disebut polimer (poly = banyak; mer = bagian). Suatu
polimer akan terbentuk bila seratus atau seribu unit molekul yang kecil yang
disebut monomer, saling berikatan dalam suatu rantai. Jenis-jenis
monomer yang saling berikatan membentuk suatu polimer terkadang sama atau
berbeda.
Klasifikasi Polimer
Polimer umumnya
diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok antara lain atas dasar jenis
monomer, asal, sifat termal, dan reaksi pembentukannya.
1. Klasifikasi Polimer
Berdasarkan Jenis Monomernya
Berdasarkan
jenis monomernya, polimer dibedakan atas homopolimer dan kopolimer.
Homopolimer terbentuk dari sejenis monomer, sedangkan kopolimer terbentuk lebih
dari sejenis monomer. Uraian berikut menjelaskan perbedaan dua golongan polimer
tersebut.
Homopolimer
Homopolimer
merupakan polimer yang terdiri dari satu macam monomer, dengan struktur
polimer. . . – A – A – A – A – A – A –. . . Salah satu contoh pembentukan
homopolimer dari polivinil klorida adalah sebagai berikut.
Kopolimer
Kopolimer merupakan
polimer yang tersusun dari dua macam atau lebih monomer. Contoh: polimer SBS
(polimer stirena-butadiena-stirena)
Jenis-jenis kopolimer
a) Kopolimer acak, yaitu kopolimer
yang mempunyai sejumlah satuan berulang yang berbeda tersusun secara acak dalam
rantai polimer. Strukturnya: . . . – A – B – A – A – B – B – A – A –. . . .
b) Kopolimer bergatian, yaitu
kopolimer yang mempunyai beberapa kesatuan ulang yang berbeda berselang-seling
adanya dalam rantai polimer. Strukturnya:. . . – A – B – A – B – A – B – A –
B – . . .
c) Kopolimer balok (blok), yaitu kopolimer
yang mempunyai suatu kesatuan berulang berselang-seling dengan kesatuan
berulang lainnya dalam rantai polimer. Strukturnya: . . . – A – A – A – A – B –
B – B – B – A – A – A – A –. . .
d) Kopolimer tempel/grafit, yaitu kopolimer yang
mempunyai satu macam kesatuan berulang menempel pada polimer tulang punggung
lurus yang mengandung hanya satu macam kesatuan berulang dari satu jenis
monomer. Strukturnya
2. Polimer Berdasarkan
Asalnya
Berdasarkan asalnya, polimer dibedakan atas polimer alam dan
polimer buatan. Polimer alam telah dikenal sejak ribuan tahun yang lalu,
seperti amilum, selulosa, kapas, karet, wol, dan sutra. Polimer buatan dapat
berupa polimer regenerasi dan polimer sintetis. Polimer
regenerasi adalah polimer alam yang dimodifikasi. Contohnya rayon, yaitu serat
sintetis yang dibuat dari kayu (selulosa). Polimer sintetis adalah polimer yang
dibuat dari molekul sederhana (monomer) dalam pabrik.
Polimer Sintetis
Polimer sintetis yang pertama kali yang dikenal adalah bakelit yaitu
hasil kondensasi fenol dengan formaldehida, yang ditemukan oleh kimiawan
kelahiran Belgia Leo Baekeland pada tahun 1907. Bakelit merupakan salah satu
jenis dari produk-produk konsumsi yang dipakai secara luas. Beberapa contoh
polimer yang dibuat oleh pabrik adalah nylon dan poliester, kantong plastik dan
botol, pita karet, dan masih banyak produk lain yang Anda lihat sehari-hari.
Polimer alam
Laboratorium bukan satu-satunya tempat mensintesis polimer. Selsel
kehidupan juga merupakan pabrik polimer yang efisien. Protein, DNA, kitin pada
kerangka luar serangga, wool, jaring laba-laba, sutera dan kepompong ngengat,
adalah polimer-polimer yang disintesis secara alami. Serat-serat selulosa yang
kuat menyebabkan batang pohon menjadi kuat dan tegar untuk tumbuh dengan tinggi
seratus kaki dibentuk dari monomer-monomer glukosa, yang berupa padatan
kristalin yang berasa manis.
Banyak polimer-polimer sintesis dikembangkan sebagai pengganti
sutra. Gagasan untuk proses tersebut adalah benang-benang sintesis yang
dibentuk di pabrik diambil dari laba-laba.
Karet merupakan polimer alam yang terpenting dan dipakai secara
luas. Bentuk utama dari karet alam, terdiri dari 97% cis-1,4-poliisoprena,
dikenal sebagai hevea rubber. Karet ini diperoleh dengan menyadap kulit
sejenis pohon (hevea brasiliensis) yang tumbuh liar. Hampir semua karet
alam diperoleh sebagai lateks yang terdiri dari sekitar 32 – 35% karet dan
sekitar 5% senyawa lain, termasuk asam lemak, gula, protein, sterol, ester dan
garam.
Polimer alam lain adalah polisakarida, selulosa dan lignin yang
merupakan bahan dari kayu.
0 komentar:
Posting Komentar